Minggu, 28 Juli 2013

Ummi, Maafkan Amel

LOMBA ANNIDA-ONLINE “TUNJUKKIN MAAF LO!”

Hari berganti, tak terasa sudah lebih dari 20 tahun umurku. Harapanmu pasti sungguh besar untukku, untuk gadismu yang beranjak dewasa.
Maafkan aku Ummi. Amel tak bisa menjadi dokter seperti yang Ummi harapkan, mencoba berbagai tes, dan tidak pernah lulus di jurusan fakultas kedokteran yang sama-sama kita inginkan. Waktu itu keinginanku sangat lucu, hanya ingin kuliah ambil jurusan yang tidak ada kimianya. Padahal Ummi dan Kakak suka Kimia dan ambil jurusan tersebut. :)
Maafkan Aku, yang tak bisa menjadi Ustadazah, pendakwah, pembicara seperti yg saat ini Ummi jalankan. Belum bisa menjadi hafidzhah seperti yang engkau sangat dambakan. Belum bisa menjadi contoh untuk adik perempuanku, si bungsu Hanina, belum bisa menuruti banyak hal seperti apa yang Ummi inginkan.
Inilah aku, Amel, anak gadis mu yang paling besar. Yang ingin menjadi pebisnis sukses seperti Khadijah r.a. Pengalaman ku dari semenjak SD, berjualan mulai dari manset, buka pop ice corner di halaman depan rumah sewaktu ku SMP, membantu rohis 48 menjual coklat, menjual jilbab, sampai memanfaatkan segala fasilitas yang kau berikan untuk bisnis online yang sekarang kujalankan.
Buku-buku yang kubaca, ya buku-buku yang kau berikan seperti buku ippho dan ada beberapa buku yang kubeli sendiri. Itu semua menjadi makananku sehari-hari, aku lebih suka buku-buku yang berbicara bisnis, Mi. Aku terus belajar dari training online, setiap ada seminar yang berkaitan pun aku hadiri. Maafkan aku karna semua yang kau berikan sebagai modal, belum balik seluruhnya sampai hari ini.
Saat ini, Aku perlu dukunganmu, Do'amu, restumu, Ummi.
Aku ingin fokus di bisnis. Fokus juga di kuliah. Ingin segera ku selesaikan kuliah secepatnya. Agar aku bisa mengembangkan bisnisku.
Setiap kata-katamu sangat berarti untukku, Mi. Ketika kau ucapkan, "Mba berhenti ini, berhenti itu", yang berkaitan dengan bisnis. Ada pemberontakan kecil dalam hatiku. Aku bisa memikirkannya berhari-hari, agar Ummi mau mengizinkanku kegiatan-kegiatan yang berkaitan dg bisnis. " Jalani ini, jalani itu!". Bukannya aku tak suka, tapi aku ingin fokus di bisnis. Bolehkah? Maaf jika aku sering berontak. Akupun masih pemula dalam berbisnis, aku tahu Ummi pun dulu pernah berbisnis, lebih berpengalaman. Jadi aku dengarkan setiap kata-katamu, aku dengarkan kritik dan saranmu. Selalu dan akan aku dengarkan perkataanmu.
Ummi, aku ingin menggapai ridhomu, ridho
Allah.
Maafkan aku ya..
Ada 1 hal yg belum kukatakan padamu. Aku janji akan jujur padamu setelah lebaran, setelah masalahnya selesai, diselesaikan olehku dan pihak yang terlibat tentunya.
Jadi sekali lagi Maafkan, Amel ya Ummi.


LOMBA ANNIDA-ONLINE “TUNJUKKIN MAAF LO!”

Sukses temannya si GAGAL

Heran ga sama judulnya?
Sengaja saya beri judul seperti itu. ^^ hehe

Lanjut ya, to the point aja.


Sukses


1 kata yang semua orang inginkan
Sukses dunia dan akhirat ini yang benar-benar kuinginkan. 

Sukses itu barokah kata Bang Agus Idwar di seminar bedah bukunya sabtu(27/07) lalu.
Sukses itu bisa membahagiakan orangtua,
Sukses itu punya mobil dan rumah sendiri, sukses itu lulus kuliah dengan nilai IPK terbaik, nilai IPK 3 koma an, Sukses itu bisa berbagi dengan banyak orang, Sukses itu bisa bermanfaat untuk orang disekitarnya, Sukses bisa menjadi orang yang dermawan, dan sukses sukses lainnya..
Masih banyak definisi sukses.
Dan semua definisi sukses di atas yang kuinginkan. 

Sukses menjadi pebisnis seperti Khadijah r.a.
Itulah yang benar-benar kuinginkan.

Gagal, itulah temannya si Sukses. Gagal sebuah kesuksesan yang tertunda. Kalau dihitung-hitung kegagalan ku belum seberapa dibanding orang-orang sukses di dunia ini. Makin banyak kegagalan yang aku terima, makin dekat pada kesuksesan. Amiin. ^^
Jadi setiap gagal, walau ada rasa kecewa, kesal, tapi aku harus tetap bangkit. Bangkit ketika jatuh, terkadang aku mengulangi hal yang sama, penyebab kegagalan. Ini kekuranganku. Harusnya semua itu tidak terjadi.

'Disiplin' ini yang selalu Ummi ingatkan padaku. Ya aku harus disiplin. 1 kata, sedikit berat menjalankannya. Tapi 1 kata itu mendekatkan ku pada kesuksesan. 

So, let's start now. Now or never. Succes or die. Be the next Khadijah r.a. Be a good girl, be a great muslimah. 'Discipline'!!!